USIA PERNIKAHAN UMMUL MUKMININ AISYAH RA. (BELIAU
MENIKAH DENGAN ROSULULLOH SAW MENIKAH PADA USIA 19 ATAU 20 TAHUN BUKAN USIA 7
ATAU 9 TAHUN)
Dan berikut adalah keterangan -keterangan tentang
usia Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu Anhu saat menikah dengan Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hisyam bin
‘Urwah adalah satu-satunya perawi yang meriwayatkan usia Aisyah saat menikah
dengan Nabi dan Hisyam sudah lanjut
usia sedang ingatannya mulai melemah saat pindah ke Irak dan pada saat
itulah ia meriwayatkan hadist tersebut. Berikut rinciannya :
‘Aisyah dalam bahasa Arab yang memiliki arti
“Hidup dan Sehat”.[2] Variasi nama dari ‘Aisyah adalah ‘Aisya,
yang juga memiliki makna yang sama.
Setelah Aisyah mulai beranjak dewasa Ayah
Aisyah, Abu Bakar merasa Aisyah sudah cukup umur
untuk menikah, karenanya Aisyah akan dinikahkan dengan Jubayr bin Mut’im,
tetapi pernikahan tersebut tidak terjadi disebabkan Ayah Jubair, Mut‘im bin
‘Adi menolak aisyah dikarenakan Abu Bakar telah masuk Islam pada saat
itu. Istri Mut’im bin Adi mengatakan tidak mau keluarganya mempunyai hubungan
dengan para muslim, yang dapat menyebabkan Jubair menjadi seorang Muslim.
Aisyah adalah satu-satunya istri nabi Muhammad
yang masih gadis pada saat dinikahi. Aisyah dinikahkan pada tahun 620 M. Akad
nikah diadakan di Mekkah sebelum Hijrah, tetapi setelah
wafatnya Khadijah dan setelah Nabi Muhammad menikah dengan Saudah. Upacara
dilakukan oleh ayahnya Abu Bakar dengan maskawin 400 dirham.
Hadits mengenai umur Aisyah tatkala dinikahkan
adalah problematis. Hisyam bin ‘Urwah adalah satu-satunya yang mengabarkan
tentang umur pernikahan Aisyah, yang didengarnya dari ayahnya. Bahkan Abu
Hurairah ataupun Malik bin Anas tidak pernah mengabarkannya.
Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku hadits berasal hanya dari
Hisyam sendiri, dan hadits ini dianggap dhaif. Hisyam mengutarakan
hadits tentang usia Aisyah menikah dengan nabi Muhammad tersebut tatkala telah
bermukim di Irak, dan ia pindah ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai hal ini Ya’qub bin Syaibah
berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang
disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Irak.” Ibnu Syaibah
menambahkan bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh
penduduk Irak. Dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi hadits,
tersebut bahwa saat Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun.
Kita tentu mengetahui bahwasanya didalam islam
jelas2 tidak boleh menikahkan wanita yang belum pada masa haid, karenanya dan
tidak mungkin bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menikah dengan
Aisyah sedang Aisyah belum beroleh masa haid. Untuk itu mari kita kaji lebih
jauh..
Al-Qur’an sebagai sumber utama ummat Islam juga
kontradiktif dengan hadist hisham ini, iika kita pelajari asbabun
nuzulnya, surat Al Qamar diturunkan pada 8 tahun sebelum hijriah yaitu
tahun 614M. dalam surah itu diriwayatkan Aisyah adalah seorang gadis muda/Jariah(bahasa arabnya).
sedangkan menurut Hisham, tahun 623M, aisyah berumur 9 tahun dan berumahtangga
dengan nabi.. berarti aisyah lahir pada tahun 614M. Namun logikanya bagaimana
dalam asbabun nuzulnya Alquran mengatakan aisyah adalah seorang gadis muda,
sedangkan menurut Hisham aisyah baru lahir pada tahun 614M ?? Asbabun
nuzul surat Quran ini juga dikuatkan oleh hadist lain seperti Hadist Bukhori
yang dalam hal ini yang tidak kontra dengan AlQuran.
Sehubungan dengan Surah Al Qamar tersebut yang
diriwayatkan oleh Bukari didalam Kitab Tafsir nya:” Siti Aisyah (ra) mengatakan
” Aku adalah seorang gadis” ketika surah Al Qamar – Surah 54 diturunkan.
“Mengikut sejarah surah Al Qamar diturunkan pada tahun 613 Masehi. ( 9
tahun sebelum Hijrah). Ini menunjukkan bahawa Siti Aisyah lahir sebelum kedatangan Islam, yaitu
sebelum tahun 610 Masehi. Jika Siti Aisyah lahir sebelum 610 Masehi maka umur
beliau menikah dengan Nabi Muhammad saw pada 623 Masehi adalah berusia
serendah-rendahnya 14 tahun,
Dalam hadist lainnya, diriwayatkan oleh Ahmad ibn
hambali :
“khaulah mengatakan pada nabi untuk menikah lagi dengan seorang “bikr” atau “thayib”.. ketika Nabi menanyakan tentang bikr, maka Khaulah menyebutkan nama aisyah. jadi dapat diambil kesimpulan aisyah adalah gadis yang sudah mendapat haid saat menikah dengan Nabi.
“khaulah mengatakan pada nabi untuk menikah lagi dengan seorang “bikr” atau “thayib”.. ketika Nabi menanyakan tentang bikr, maka Khaulah menyebutkan nama aisyah. jadi dapat diambil kesimpulan aisyah adalah gadis yang sudah mendapat haid saat menikah dengan Nabi.
Dalam Perang Uhud
Umur Siti Aisyah dalam perang Uhud yang terjadi
pada 15 Shawal, tahun 3 Hijrah bersamaan bulan Maret tahun 625 Masehi Iman
Bukari mengatakan didalam kitab nya : Kitabu’l-jihad
wa’l-siyar,Arabic, Bab
Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinna ma`a’lrijal.”Diriwayatkan oleh Anas: Pada hari
perang Uhud…..Aku melihat Siti Aisyah (ra) dan Ummu Sulaim, mereka
menyinsingkan kainnya untuk memudahkan mereka bergerak.”Rasulullah saw
mengenakan syarat yang ketat bagi mereka yang hendak mengikut peperangan Badar,
Uhud dan Khandaq. Mereka mesti berumur 15 tahun ke atas. Sesiapa yang
berumur dibawah 15 tahun, maka tidak dibenarkan turut serta dalam peperangan
Badar, Uhud dan Khandaq.
Dan masih dalam riwayat Bukari didalam kitab nya:
Kitabu’l-maghazi, Bab ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b,” Ibnu Umar (ra)
mengatakan bahwa Rasulullah saw tidak membenarkan Aisyah untuk
mengikuti peperangan Uhud kerana ketika itu Aisyah masih berumur 14 tahun.
Tetapi di waktu peperangan Khandaq, Rasulullah membenarkan Aisyah ikut
berperang sebab umur Aisyah sudah 15 tahun. jika ditukir dalam sejarah, saat
Siti Aisyah ikut serta didalam peperangan
Badar dan Uhud yang
artinya dalam peperangan tersebut umur beliau adalah 15 tahun ke atas.
dan berdasarkan riwayat dari Bukari ini jelas menunjukkan;
1. Siti Aisyah mengikuti peperangan Uhud dan umur
beliau sudah menjangkau 15 tahun.
2. Jika umur Aisyah pada 625 Masehi ( 3 Hijrah)
ialah 15 tahun maka Siti Aisyah dilahirkan pada 610
Menurut Tabari, keempat anak Abu Bakar
(termasuk Aisyah) dilahirkan oleh istrinya pada zaman Jahiliyah, artinya
sebelum 610 M.[3] Apabila Aisyah dinikahkan sebelum 620 M, maka
ia dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami-istri
dengan Nabi Muhammad dalam umur di atas 13 tahun. Menurut Abd alRahman bin Abi
Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah.”[4] Menurut Ibnu
Hajar al-’Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73
atau 74 Hijriyah.[5] Apabila Asmah meninggal dalam usia 100
tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau
28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28) – 10 = 17
atau 18 tahun pada waktu Hijrah. Itu berarti Aisyah mulai hidup
berumah tangga
dengan Muhammad pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.
Note :
“bikr” itu adalah bahasa arab bagi wanita yang
masih gadis tetapi sudah masa haid
”thayib” adalah bahasa arab bagi wanita
yang sudah menjanda
Disadur dari berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar