Rabu, 12 Desember 2012

MELURUSKAN SEJARAH


USIA PERNIKAHAN UMMUL MUKMININ AISYAH RA. (BELIAU MENIKAH DENGAN ROSULULLOH SAW MENIKAH PADA USIA 19 ATAU 20 TAHUN BUKAN USIA 7 ATAU 9 TAHUN)
Dan berikut adalah keterangan -keterangan tentang usia Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu Anhu saat menikah dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.  Hisyam bin ‘Urwah adalah satu-satunya perawi yang meriwayatkan usia Aisyah saat menikah dengan Nabi dan Hisyam sudah lanjut usia sedang ingatannya mulai melemah saat pindah ke Irak dan pada saat itulah ia meriwayatkan hadist tersebut. Berikut rinciannya :
‘Aisyah dalam bahasa Arab yang memiliki arti “Hidup dan Sehat”.[2] Variasi nama dari ‘Aisyah adalah ‘Aisya, yang  juga memiliki makna yang sama.
Setelah Aisyah mulai beranjak dewasa Ayah Aisyah, Abu Bakar merasa Aisyah sudah cukup umur untuk menikah, karenanya Aisyah akan dinikahkan dengan Jubayr bin Mut’im, tetapi pernikahan tersebut tidak terjadi disebabkan Ayah Jubair, Mut‘im bin ‘Adi menolak aisyah dikarenakan Abu Bakar telah masuk Islam pada saat itu. Istri Mut’im bin Adi mengatakan tidak mau keluarganya mempunyai hubungan dengan para muslim, yang dapat menyebabkan Jubair menjadi seorang Muslim.
Aisyah adalah satu-satunya istri nabi Muhammad yang masih gadis pada saat dinikahi. Aisyah dinikahkan pada tahun 620 M. Akad nikah diadakan di Mekkah sebelum Hijrah, tetapi setelah wafatnya Khadijah dan setelah Nabi Muhammad menikah dengan Saudah. Upacara dilakukan oleh ayahnya Abu Bakar dengan maskawin 400 dirham.
Hadits mengenai umur Aisyah tatkala dinikahkan adalah problematis. Hisyam bin ‘Urwah adalah satu-satunya yang mengabarkan tentang umur pernikahan Aisyah, yang didengarnya dari ayahnya. Bahkan Abu Hurairah ataupun Malik bin Anas tidak pernah mengabarkannya. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku hadits berasal hanya dari Hisyam sendiri, dan hadits ini dianggap dhaif.  Hisyam mengutarakan hadits tentang usia Aisyah menikah dengan nabi Muhammad tersebut tatkala telah bermukim di Irak, dan ia pindah ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai hal ini Ya’qub bin Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Irak.” Ibnu Syaibah menambahkan bahwa Malik bin Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Irak. Dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi hadits, tersebut bahwa saat Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun.
Kita tentu mengetahui bahwasanya didalam islam jelas2 tidak boleh menikahkan wanita yang belum pada masa haid, karenanya dan tidak mungkin bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menikah dengan Aisyah sedang Aisyah belum beroleh masa haid. Untuk itu mari kita kaji lebih jauh..
Al-Qur’an sebagai sumber utama ummat Islam juga kontradiktif dengan hadist hisham ini, iika kita pelajari asbabun nuzulnya,  surat Al Qamar diturunkan pada 8 tahun sebelum hijriah yaitu tahun 614M. dalam surah itu diriwayatkan Aisyah adalah seorang gadis muda/Jariah(bahasa arabnya). sedangkan menurut Hisham, tahun 623M, aisyah berumur 9 tahun dan berumahtangga dengan nabi.. berarti aisyah lahir pada tahun 614M. Namun logikanya bagaimana dalam asbabun nuzulnya Alquran mengatakan aisyah adalah seorang gadis muda, sedangkan  menurut Hisham aisyah baru lahir pada tahun 614M ?? Asbabun nuzul surat Quran ini juga dikuatkan oleh hadist lain seperti Hadist Bukhori yang dalam hal ini yang tidak kontra dengan AlQuran.
Sehubungan dengan Surah Al Qamar tersebut yang diriwayatkan oleh Bukari didalam Kitab Tafsir nya:” Siti Aisyah (ra) mengatakan ” Aku adalah seorang gadis” ketika surah Al Qamar – Surah 54 diturunkan. “Mengikut sejarah surah Al Qamar diturunkan pada tahun 613 Masehi. ( 9 tahun sebelum Hijrah). Ini menunjukkan bahawa Siti Aisyah lahir sebelum kedatangan Islam, yaitu sebelum tahun 610 Masehi. Jika Siti Aisyah lahir sebelum 610 Masehi maka umur beliau menikah dengan Nabi Muhammad saw pada 623 Masehi adalah berusia serendah-rendahnya 14 tahun,
Dalam hadist lainnya, diriwayatkan oleh Ahmad ibn hambali :
“khaulah mengatakan pada nabi untuk menikah lagi dengan seorang “bikr” atau “thayib”.. ketika Nabi menanyakan tentang bikr, maka Khaulah menyebutkan nama aisyah.  jadi dapat diambil kesimpulan aisyah adalah gadis yang sudah mendapat haid saat menikah dengan Nabi.
Dalam Perang Uhud
Umur Siti Aisyah dalam perang Uhud yang terjadi pada 15 Shawal, tahun 3 Hijrah bersamaan bulan Maret tahun 625 Masehi Iman Bukari mengatakan didalam kitab nya : Kitabu’l-jihad wa’l-siyar,Arabic, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinna ma`a’lrijal.”Diriwayatkan oleh Anas: Pada hari perang Uhud…..Aku melihat Siti Aisyah (ra) dan Ummu Sulaim, mereka menyinsingkan kainnya untuk memudahkan mereka bergerak.”Rasulullah saw mengenakan syarat yang ketat bagi mereka yang hendak mengikut peperangan Badar, Uhud dan Khandaq. Mereka mesti berumur 15 tahun ke atas. Sesiapa yang berumur dibawah 15 tahun, maka tidak dibenarkan turut serta dalam peperangan Badar, Uhud dan Khandaq.
Dan masih dalam riwayat Bukari didalam kitab nya: Kitabu’l-maghazi, Bab ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b,” Ibnu Umar (ra) mengatakan bahwa Rasulullah saw tidak membenarkan Aisyah untuk mengikuti peperangan Uhud kerana ketika itu Aisyah masih berumur 14 tahun. Tetapi di waktu peperangan Khandaq, Rasulullah membenarkan Aisyah ikut berperang sebab umur Aisyah sudah 15 tahun. jika ditukir dalam sejarah, saat Siti Aisyah ikut serta didalam peperangan Badar dan Uhud yang artinya dalam peperangan tersebut umur beliau adalah 15 tahun ke atas.  dan berdasarkan riwayat dari Bukari ini jelas menunjukkan;
1. Siti Aisyah mengikuti peperangan Uhud dan umur beliau sudah menjangkau 15 tahun.
2. Jika umur Aisyah pada 625 Masehi ( 3 Hijrah) ialah 15 tahun maka Siti Aisyah dilahirkan pada 610
Menurut Tabari, keempat anak Abu Bakar (termasuk Aisyah) dilahirkan oleh istrinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M.[3] Apabila Aisyah dinikahkan sebelum 620 M, maka ia dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami-istri dengan Nabi Muhammad dalam umur di atas 13 tahun. Menurut Abd alRahman bin Abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari Aisyah.”[4] Menurut Ibnu Hajar al-’Asqalani, Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah.[5] Apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah. Itu berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Muhammad pada waktu berumur 19 atau 20 tahun.
Note :
“bikr” itu adalah bahasa arab bagi wanita yang masih gadis tetapi sudah masa haid
 ”thayib” adalah bahasa arab bagi wanita yang sudah menjanda
“Jariah” adalah bahasa arab bagi gadis yg belum masa haid
Disadur dari berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar